Desa Manikliyu

Kec. Kintamani
Kab. Bangli - Bali

Info
Selamat Datang di Website Resmi Desa Manikliyu, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Media komunikasi dan transparansi Pemerintah Desa Manikliyu untuk seluruh masyarakat. -- selengkapnya...

Artikel

Sejarah Desa Manikliyu

Administrator

07 Agustus 2018

2.372 Kali dibuka

Sekilas ketika kita mendengar Manikliyu, maka dengan mudahnya kita menafsirkan bahwa manikliyu terdiri dua asal kata yakni manik yang artinya mirah atau permata dan liyu dalam bahasa bali yang artinya banyak. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa Manikliyu adalah desa yang memiliki banyak manik atau permata. Akan tetapi, setelah kami melakukan wawancara dengan seorang narasumber yang merupakan seorang tokoh agama sekaligus adalah tokoh tetua di desa Manikliyu yakni Bapak Jero Mangku Resi, maka kami mendapatkan sebuah informasi yang sangat utuh dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya karena disertai dengan bukti asli berupa prasasti Manikliyu yang dituangkan ke dalam sebuah lontar yang sudah berumur ribuan tahun.

tt r

 

Tampilan luar lontar prasasti Manikliyu

sumber: Jero Mangku Resi

Dari wawancara tersebut diperoleh kebenaran bahwa Desa Manikliyu atau Manikeliyu dulunya disebut desa Manikmerinci. Dari asal katanya yaitu manik yang merupakan nama seorang laki-laki yang telah menikah dan mempunyai 16 orang anak yang kesemuanya dapat bertahan hidup, sedangkan kata merinci dalam bahasa bali yang berhubungan dengan buah-buahan yang artinya banyak. Kata merinci ini diambil karena 16 orang anak (banyak) tersebut dapat bertahan hidup. Akhirnya setelah bebarapa lama manikmerinci diubah menjadi manikeliyu atau manikliyu karena merinci dan liyu memiliki persamaan arti yaitu banyak.

 

Manik yang memiliki banyak anak dalam bahasa bali disebut mebrayutan, sehingga Manik tersebut dipanggil dengan sebutan Pan Brayut dan istirinya dipanggil Men Brayut. Men Brayut melahirkan 16 orang anak ini disebuah tempat yang pada akhirnya ditempat itu dibangun sebuah pura yakni Pura Tebenan yang sekarang lokasinya berada di sebelah Utara Desa Manikliyu tepatnya berada di wilayah banjar Saap yang merupakan bagian dari desa Manikliyu. Pura Tebenan ini dibangun pada tahun 877 SM. Berdasarkan prasasti yang ditemukan di pura ini, diceritakan bahwa pura Tebenan dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Aji Warmadewa Jayawardana.

 

Ketika ke 16 orang anak tersebut menginjak dewasa, Desa Manikliyu terpecah menjadi 4 desa yaitu Desa Manikliyu, Desa Bayung Cerik, Desa Ulian, dan Desa Lembean. Sehingga sampai sekarang masih ada penyebutan nama seseorang ditambahkan kata Pan untuk laki-laki dan Men untuk perempuan. Dari 4 desa tersebut Desa Manikliyu merupakan desa utama karena prasasti yang ditemukan hanya terdapat di Banjar Saap, Desa Manikliyu dan lebih tepatnya di Pura Tebenan. Sampai sekarang ke empat desa ini masih menyungsung di Pura Tebenan yang merupakan pura tertua di Desa Manikliyu dan dilakukan upacara di Pura Tebenan setiap hari anggarkasih julungwangi.

 

ee

 

Tampilan luar lontar prasasti Manikliyu

sumber: Jero Mangku Resi

Kirim Komentar

Nama
Telp./HP
E-mail

Komentar

Captha

Komentar Facebook

Aparatur Desa

Sekretaris Desa

I NENGAH NURIDIN

Kaur Keuangan

NI WAYAN PURNI WIRATI

Kaur Umum

NI WAYAN RIASTITI

Kaur Perencanaan

I MADE ARDIKA

Kasi Pemerintahan

I NYOMAN GINASTA

Kasi Kesejahteraan

I NENGAH SUARDANA

Kasi Pelayanan

I NENGAH YUDIARTA

Kepala Kewilayahan Banjar Manikliyu

I WAYAN REKANATA

Kepala Kewilayahan Banjar Saap

I NYOMAN BUDIANTARA

Staff

LUH SENI

Staf

I KADEK SETIAWAN

Perbekel Manikliyu

I WAYAN SUARTIKA

Staf

NI LUH SEKAR NARESWARI

Layanan Mandiri
Layanan Mandiri
Layanan Mandiri
Layanan Mandiri

Desa Manikliyu

Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali

Peta Desa

Hubungi Kami

Hubungi Kami

Hubungi Kami

Lokasi Kantor Desa

Latitude:-8.48782268404703
Longitude:116.04083776474

Desa Manikliyu, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli - Bali

Buka Peta

Wilayah Desa